Aku, kamu, dan dia (6)

Kali ini aku benar-benar merindukannya
Saat dia menyapaku dengan kalimat khasnya
Aku sangat memahaminya, dia begitu pasti ada sesuatu
Apakah kamu tidak melihat tindaktanduknya?
Aku termenung karena rasa rindu ini begitu menggebu
Dan dia masih tak menyadari bahwa aku mencintainya!
Kamu pun juga tak tahu selama ini aku hanya berpura-pura!
Lalu, aku ini munafik atau seorang apa?
Aku, kamu, dan dia.
Bukan lagi tentang cinta segitiga
Bukan pula tentang lantunan kata-kata
Ini hanya sebuah olah rasa dan jiwa
Agar ia tak menjadi gila.

Komentar