syawalan


Syawal 1432 H. Syawal tahun ini berbeda dari biasanya. Ya, kami tidak lagi sekedar bertemu dengan teman-teman alumni rohis se-SMA yang seangkatan, tetapi juga bertemu dengan teman-teman alumni rohis lainnya yang dari SMA lain. Saudara yang dipertemukan dalam forum indah di tempat yang indah pula, Suroloyo.
Perbincangan mengenai pertemuan ini sudah muncul dari beberapa bulan sebelumnya. Antusias beberapa teman tertangkap dalam perbincangan kecil di grup kecil itu. InsyaAllah dengan semangat menjalin tali silaturahim dan menguatkan ukhuwah, akhirnya pertemuan itu benar-benar terlaksana. Terlepas dari berbagai kendala dan kekurangan yang ada, ada harapan tertanam dari pertemuan itu. Ya, sebuah harapan mengenai kesuksesan. Kesuksesan yang tidak hanya di dunia, melainkan juga di akhirat.
Perbincangan itu dimulai oleh Angga yang kemudian diserahkan kepada Mas Gianto, seorang alumnus  ITS yang juga mahasiswa binaan di PPSDMS Nurul Fikri. Bukan hal yang muluk-muluk yang diceritakan oleh Mas Gianto. Namun, sebuah kisah dari perjalanannya selama masa transisi dari status mahasiswa menjadi seorang yang tak lagi mahasiswa. Perjalanan lika-liku dalam mengarungi dunia kerja yang ternyata restu dari orang tua juga sangat memengaruhi kinerjanya.
Selama perbincangan itu, penulis teringat tentang masa-masa “berbahaya” bagi seorang aktivis. Masa-masa “galau” dengan berbagai suasana yang tengah dihadapinya. Diantaranya adalah masa SMA menuju dunia perkuliahan, masa lulus kuliah menuju dunia kerja, dan terakhir adalah masa lajang menuju biduk rumah tangga. Tiga hal itu yang penulis dapatkan dari diskusi dengan seorang ustadz. Namun, Mas Gianto menambahkan satu masa lagi yakni masa-masa di penghujung kuliah atau saat kita sudah memasuki semester akhir dan berurusan dengan sesuatu yang bernama skripsi.
Untuk masa yang terakhir itu, mas Gianto memberikan tips agar kita mudah menghadapi skripsi yang “menghadang” di depan kita. Tips-nya adalah kita harus sering-sering berkumpul dengan teman-teman yang juga tengah mengerjakan skripsi. Kenapa? Hal ini dikarenakan akan terjadi transfer semangat diantara “pelaku skripsi”. Saling support dan pembangunan sikap iri yang positif juga menjadi bagian tak kalah penting dalam proses berbagi semangat ini. manakala mengetahui satu teman sudah sampai bab 3 dan kita belum. ataupun sebaliknya, kita bisa membagi semangat kepada teman yang lainnya. jadi tidak sabar untuk mengetahui rasanya menulis skripsi.
Penulis kira masih ada beberapa hal yang disampaikan oleh Mas Gianto dalam pertemuan itu. Sekilas, penulis merasa bahwa acara yang terselenggara beberapa waktu lalu itu malah menjadi semacam training motivasi untuk kita. Esensi yang ingin didapatkan dari pertemuan dan jalin tali silaturahim malah belum mengena. 
Meski demikian, penulis tetap mengapresiasi kehadiran teman-teman dalam acara itu. Harapannya adalah ke depan acara yang ingin diselenggarakan bisa lebih baik dan lebih menguatkan ukhuwah kita semua. Terakhir, iklan dari tetangga sebelah yang ingin mengembangkan Magetan. Silakan di cek di mageti.indonesianforum.net. salam ukhuwah.. salaamun ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuhu

Komentar