ke-Hutan-an (memang) Sepi

Beberapa hari yang lalu, seorang kakak kelasku di kampus Kehutanan UGM berujar, "sekarang kampus sepi ya? Berbeda banget dengan suasa dulu. Baik maghrib ataupun isya tetap saja ada mahasiswa yang di kampus!" Aku hanya tersenyum menanggapi pernyataannya. Aku tak bisa berbicara banyak karena mungkin aku juga bagian dari mahasiswa yang tak meramaikan masjid di fakultasku ini.

Benar kiranya pernyataan seorang kakak kelas itu. Kini kampus kehutanan tak begitu marak dengan gegap gempita mahasiswa yang meramaikan masjid. Entahlah, mungkin terlalu banyak alasan yang menjadi faktor pemicu hal itu terjadi. Mulai dari banyaknya praktikum, kampus yang "ditutup" saat malam tiba, atau bahkan memang tipe karakter mahasiswa sekarang yang memang sudah tak peduli dan tak mau tahu lagi?

Gambar ini kuambil tadi sore sekitar pukul 17.40 WIB. Biasanya, sektiar pukul itu masih banyak mahasiswa lalu lalang. Atau bahkan para aktivis masjid tengah duduk bercengkerama di serambi masjid yang tampak di foto itu. Lalu, kemana para aktivis masjid itu sekarang? Lebih luas lagi, benarkah memang sudah ada pergeseran tipe dan pola pergerakan dari mahasiswa?

Keluar sejenak dari Fakultas Kehutanan dan memandang ke sekup yang lebih luas, kita akan melihat UGM yang tengah memanas lantaran adanya momen pemilihan Rektor yang baru. Hal ini menjadi bagian yang sangat penting karena momen ini hanya berlangsung sekitar lima tahun sekali. Pemimpin UGM ke depan ditentukan dari proses pemilihan rektor ini.

Lalu, apa kaitannya antara Rektor dengan sepinya Fakultas Kehutanan UGM. Ini ada kaitannya dengan sistem yang disiapkan ke depan dengan pola kepemimpinan yang baru. Bisa jadi, mahasiswa kebanyakan yang seperti sekarang ini lantaran adanya sistem yang melemahkan kepekaan, atau bahkan pengebirian gerakan kritis mahasiswa.

Terlepas dari itu semua, kini fakultasku tetap saja sepi. Semarak syiar islam itu tak segenjar dulu kala. Kultur berlomba dalam kebaikan itu tak lagi kentara. Riuh rendah lantuanan ayat suci al-quran sudah tak seramai yang dulu. Ah, aku tak bisa berbuat apa-apa.

Komentar

ARmi mengatakan…
sayang sekali yah ?
semoga kedepannya akan lebih ramai lagi .