Everyone have a talent.
Nick Naylor
Begitulah ucapan Nick Naylor, tokoh utama
dalam film Thank You For Smoking. Film yang berdurasi 88 menit itu bercerita
mengenai dinamika yang dialami dalam dunia rokok,khususnya, dan beberapa bidang
lain yang mengancam kehidupan manusia seperti minuman keras dan perdagangan
senjata api.
Film ini diawali dengan adegan talk show
yang memaparkan betapa bahayanya dunia merokok dan dihadiri oleh ratusan
orang yang peduli pada dunia anak-anak. Kenapa dunia anak-anak? Karena secara
tidak langsung, perokok pasif pun juga akan menerima dampak negatif dari rokok
itu sendiri. Namun, Nick Naylor dengan keahliannya dalam bersilat lidah membuat
talk show “penghakiman” bagi pebisnis rokok itu berubah suasana menjadi
seminar umum biasa. Bahkan bisa dibilang meningkatkan bargaining position dari
pebisnis rokok.
Namun demikian, kesadaran masyarakat yang
tinggi akan bahaya merokok dan segala bentuk akibatnya tetap menjadi rintangan
dalam bisnis rokok. Pebisnis rokok pun mulai memikirkan strategi baru dalam
mempromosikan produknya. Sekali lagi, Nick Naylor mengutarakan gagasannya yang
cerdas yakni dengan menggunakan film sebagai sarana mempromosikan budaya
merokok.
Tak ayal, BR, bos Nick Naylor, memberikan
ijin kepada Nick Naylor untuk mengurus promosi rokok melalui film. Di sela
pembuatan film itu, Nick juga menyempatkan dirinya menghadiri talk show yang masih bertajuk sama, rokok. Dalam acara
itulah Nick mendapatkan ancaman pembunuhan. Selepas dari acara itu, Nick
dimasukkan paksa ke dalam satu mobil dan mendapatkan perlakuan yang hampir
membuatnya celaka, tetapi dia terselamatkan lantaran kebiasaannya merokok.
Setelah kejadian itu, mau tak mau Nick memang sudah tidak diperbolehkan lagi
merokok.
Cerita pun berlanjut dengan konflik yang
memanas antara pebisnis rokok, pejabat pemerintah yang memperjuangkan
kesehatan, media massa, dan Nick Naylor, seorang pelobi handal. Kubu media
massa mengemuka saat ada seorang waratawan cantik yang merayu Nick Naylor
dengan berbagai macam cara hingga semua rahasia Nick Naylor dan perkumpulannya
terbongkar. Konflik pun semakin memanas antar pihak sampai akhirnya Nick Naylor
tersadarkan lantaran pernyataan dari anaknya, Joey, sendiri yang mengatakan
bahwa ayahnya adalah pelobi terbaik. Joey pun berkata, “masa bodoh pendapat
seluruh dunia, ia bukan ayahku. Tapi, kaulah ayahku.”
Bagus. Secara alur dan konflik yang
terbangun dalam cerita ini, kata itu yang dapat mewakilinya. Kesadaran akan
pengaruh “signifikan” dari sebuah film juga sangat kentara dalam cerita film
ini. Hal lain yang juga dapat dijadikan pelajaran adalah kedudukan wanita yang
bisa menjadi “senjata” paling mematikan. Seorang Nick Naylor yang hebat dalam
dunia lobi dan perkumpulan rahasianya, tunduk pasrah pada kelembutan wanita.
Nilai positif lainnya dari cerita ini adalah kampanye untuk tidak merokok.
Judul yang sangat menarik, Thank You for Smoking, ternyata mengemas kampanye
anti rokok yang cukup masif. Dalam keseluruhan film ini, tak satupun ada adegan
tokohnya yang merokok. Yang ada dalam film ini adalah sekian rentetan keburukan
dari merokok dan uoaya-upaya dahsyat yang dilakukan dari berbagai pihak yang
terlibat dalam dunia ini. Mendukung tapi menghancurkan. Begitulah kalimat yang
mungkin bisa menggambarkan kenyataan yang ada antara judul film ini dengan
muatan yang ada di dalamnya.
Komentar